Monday 6 May 2013




BAB 1
(“Akuntansi Biaya Dan Aktifitas Perusahaan”)
Kebutuhan Informasi Manajer.
          Jenis perusahaan dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :
  1.    Perusahaan Perdagangan yaitu perusahaan yang kegiatan utamanya menjalankan aktifitas jual-beli barang dagangan. Keuntungan perusahaan perdagangan ini diperoleh dari selisih antara penerimaan penjualan dengan pembelian barang dagangan.
  2.    Perusahaan Manufaktur yaitu perusahaan yang aktifitasnya memproduksi barang dan kemudian dijual.
  3.    Perusahaan Jasa yaitu perusahaan yang usahanya memberikan pelayanan jasa pada pelanggannya.

Peranan Akuntansi Biaya
          Perencanaan (planning) merupakan proses penetapan tujuan, penentuan sumber daya yang diperlukan, dan menetukan sumber daya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pengendalian (control) merupakan kegiatan manajemen setiap hari untuk menyakinkan bahwa aktifitas organasisa seseuai dengan yang direncanakan.
 
Peranan Akuntansi Biaya dalam kegiatan perusahaan adalah :
1.   Menentukan metode perhitungan harga pokok yeng menjamin terhadap pengendalian biaya, efesiensi biaya, dan perbaikan mutu.
2.    Mengendalikan jumlah persediaan dan menentukan harga pokok tiap jenis produk yang diproduksi untuk tujuan penentuan harga pokok dan untuk mengevaluasi prestais suatu produk.
  3.    Menghitung laba/rugi perusahaan untuk setiap produk akuntansi, menentukan Harga Pokok Persediaan dan harga Pokok Penjualan.
  4.    Mengambil keputusan jangka pendek.
f
Gambar 1.1
Hubungan antara Akuntansi Biaya dengan
                                       Perencanaan & Pengendalian




   Sistem Informasi Akuntansi
          Sistem Informasi Manajemen ini membutuhkan informasi yang dihasilkan oleh suatu system.Agar manajemen dapat menerima informasi akuntansi sesuai yang dibutuhkan maka diterapkan Sistem Informasi Akuntansi. Dengan adanya system ini perusahaan dapat menyimpan dta operasi perusahaan dan mengolahnya menjadi infromasi yang baik.
   Database Akuntansi Biaya
          Sistem akuntansi meletakan database akuntansi sebagai data dasar yang mendukung aktifitas akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.

Gambar 1.2
Keterkaitan Database Akuntansi Biaya dengan
Akuntansi keuangan dan Akuntansi Manajemen



Aktifitas Akuntansi Biaya
          Aktifitas yang terjadi dalam Akuntansi Biaya yaitu :
  1.  Mengumpulkan Biaya diperlukan untuk menentukan biaya produksi. Data biaya ini antara lain adalah: jam kerja karyawan, unit yang diproduksi, jumlah bahan baku yang digunakan untuk proses produksi.
  2.     Pencatatan Biayadilakukan pada system akuntansi yang diterapkan perusahaan, yaitu dilakukan dengan cara penjurnalan dan posting ke buku besar.
  3.     Analisis Biaya yaitu hasil analisi ini dapat diperguanaka untuk penyelesaian masalah, perencanaan operasi, atau untuk memberikan saran kepada manajer.
  4.      Pelapor merupakan proses komunikasi dengan penbuat keputusan yang cara menyebarkan informasi ini secara relevan.
Arus Biaya
  •  Arus Biaya Dalam Perusahaan Perdagangan, sangat sederhana kerana kegiatan rutinnya adalah pembelian dan penjualan barang dagangan.
  • Arus Biaya Perusahaan Pabrikasi (Manufaktur), selain aktifitasnya jual beli juga melakukan proses produksi barang.


BAB 2

(Konsep,Klasifikasi, & Arus Biaya Pada Perusahaan Pabrikasi)
Konsep Biaya
          Biaya adalah suatu pengorbanan ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan.
Dalam akuntansi istilah biaya antar lain :
a. Pengertian biaya (cost) merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
b. Biaya sebagai beban (expensi) merupakan bagian dari cost yang telah digunakan untuk memperoleh pendapatan.
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi biaya menurut hubungannya dengan produk yaitu :
- Biaya Pabrikasi (Product Cost)
Biaya produksi terdiri dari :
   a.Biaya Bahan, adalah bahan yang digunakan untuk membuat barang jadi. Biaya bahan dibedakan menjadi :
b. Biaya Bahan Baku (direct material) adalah barang mentah yang digunakan untuk memproduksi barang jadi. Contonya : kayu dalam pembuatan meja kayu.
c. Biaya Bahan Penolong (indirect material) adalah bahan-bahan yang digunakan untuk menyelesaikan suatu produk, tetapi pemakaiannya sangat rumit untuk dikenali dproduk jadi. Contohnya : paku dan lem kayu dalam pembuatan meja kayu.
- Biaya Tenaga Kerja (BTK) merupakan gaji/upah karyawan bagian produksi, yang dibedakan menjadi :
a. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) adalah gaji/upah tenaga kerja yang dipekerjakan untuk memproses bahan menjadi barang jadi.
b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL) adalah gaji/upah tenaga kerja bagian produksi yang tidak terlibat secara langsung dalam proses pengerjaan bahan menjadi produk jadi.
- Biaya Overhead Pabrik (BOP) adalah biaya yang timbul dalam proses produk selain yang termasuk dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Gabungan antara biaya bahan dengan biaya tenaga kerja disebut biaya utama (primer cost),sedangkan gabungan antara biaya tenaga kerja denga biaya overhead pabrik disebut biaya konversi (conversion cost).
- Biaya  Komersial, meliputi biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum :
1. Biaya Pemasaran merupakan biaya yang terjadi dengan tujuan untuk memasarkan produk.
2. Biaya Administrasi dan Umum merupakan beban yang dikeluarkan dalam rangka mengatur dan mengendalikan organisasi.
Klasifikasi Biaya Menurut Waktu Pengakuan (timing of recognition) dibedakan menjadi  2 yaitu :
1. Biaya Produk (product cost) adalah biaya yang terjadi dalam rangka membuat produk.
2. Biaya Periode (period cost) adalah biaya yang terjadi dalam satu periode yang tidak ada kaitannya  dengan pembuatan produk.
      Klasifikasi Biaya Dikaitkan Dengan Volume  Produksi dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang bila dikaitkan dengan volume secara per unit akan selalu tetap, meskipun volume produksi berubah-rubah.
2. Biaya Tetap (fixel cost) adalah biaya yang secara total tidak berubah jumlahnya meskipun aktivitas (jumlah produksi) berubah.
3. Biaya Semi Variabel adalah campuran antara biaya variable dengan biaya tetap, yang bersifat meskipun tidak ada aktivitas, biaya ini tetap ada dan totalnya akan berubah jika aktivitas juga berubah.



BAB 3
(METODE HARGA POKOK PESANAN)

Ada 2 jenis utama dalam membebankan biaya ke produk yaitu :
a. Metode Penentuan Harga Pokok Pesanan (job order costing) adalah unit produk invidual atau kelompok produk dalam satu job.
b. Metode Penentuan Harga Pokok Proses adalah produk yang bersifat masa dimana tiap unitnya identik.
Pencatatan (akuntansi).
Buku catatan yang digunakan ada 3 jenis yaitu :
- Buku Jurnal.
- Buku Besar.
- Buku Pembantu.
     Pencatatan Biaya Overhead Pabrik (BOP).
          BOP merupakan biaya produksi yang digunakan secara tidak langsung. BOP terdiri dari  biaya bahan tidak langsung, gaji dan upah karyawan tidak langsung (missal : gaji mandor), dan semua biaya produksi lainnya yang tidak langsung terhadap produk.

Pembebanan (penerapan/penghitunga) BOP ke Harga Pokok Produk, dapat dilakukan dengan cara :
·       Actual costing yaitu membebankan seluruh BOP yang terjadi pada suatu periode, ke seluruh produk yang diproduksi pada periode itu.
·       Normal costing yaitu pembebanan BOP tidak perlu menunggu sampai pada akhir periode.
Pencatatan BOP
1.    Pada saat pengumpulan data biaya.
2.    Pada saat pembebanan BOP ke produk.
3.    Perhitungan selisig BOP.
Kartu Harga Pokok Pesanan
Kartu Skeduleharga pokok pesanan dipergunakan untuk mencatat pemakaian biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada pesanan yang bersangkutan.








BAB 4
HARGA POKOK PROSES (1)
(Laporan Harga Pokok Produksi & Jurnal)

Pengertian HPP merupakan cara menentukan besarnya biaya produksi yang terjadi disetiap periode yang akan dialokasikan  ke produk baik produk jadi maupun produk  yang belum jadi dalam departemen atau cost center yang bersangkutan.
Karakteristik metode HPP :
1.    Biaya diakumulasikan  menurut  departemen atau  pusat  biaya(cost center).
2.    Setiap departemen  memiliki  rekening  Persediaan  Barang  Dalam  Proses(persediaan BDP).
Dalam metode Harga Pokok Proses,jika  unit barang telah  selesai dikerjakan  di salah satu  departemen  (misal departemen I),maka  unit  barang  tersebut  ditransfer  ke  departemen  lain (misal  departemen II) untuk proses pengerjaan  lebih  lanjut. Transfer akan dilakukan sampai barang tersebut  menjadi penambahan  bahan. Semua barang diproduksi  diproses melalui  urutan departemen  yang  sama.

Manfaat perhitungan Harga Pokok dengan Metode Harga Pokok Proses :
1.    Menentukan harga jual.
2.    Memantau realisasi biaya produksi.
3.    Menghitung L/R Bruto periode tertentu.
4.    Menentukan harga pokok persediaan barang jadi & harga pokok persediaan barang dalam proses yang disajikan di neraca.
Akuntansi Untuk Biaya Bahan, BTK, & BOP.
Harga Pokok Proses, melakukan  pengumpulan biaya produksi menurut  departemen untuk tiap periode. Berbeda dengan metode biaya Harga pokok pesanan, biaya prosuksi (BB,BTK dan BOP) dikumpulkan menurut unit pesanan (di dalam Kartu Harga Pokok Pesanan).
Laporan Harga Pokok Produksi.
Laporan Harga Pokok Produksi merupakan laporan aktivitas suatu departemen produksi selama satu periode.Isi Laporan Harga Pokok Produksi:
1.Laporan Produksi Secara pisik
2.Laporan tentang biaya yang dibebankan dan harus dipertanggung jawabkan oleh departemen tersebut.
3.Pertanggung jawaban biaya yang dibebankakn pada departemen tersebut.
Langkah-langkah dalam menyusun Laporan HPP :
·       Skedule kuantitas untuk mempertanggung jawabkan arus fisik.
·       Skedule biaya yang harus dipertanggung jawabkan.
·       Menghitung unit produk equivalensi (UPE).
·       Menghitung biaya perunit produk equivalensi.
·       Melaporkan pertanggungjawaban biaya.
Produk Diolah Didua Departemen.


Gambar 4.1
Arus fisik Didua Departemen





Penambahan Bahan Di Departemen Lanjutan.
     Penambahan bahan sering tidak hanya terjadi di departemen pertama, akan tetapi pemakaian bahan sering dilakukan didepartemen pertama dan didepartemen berikutnya.


Penambahan Bahan di Akhir Proses.
      Di departement awal bahan pada umumnya masuk proses pada awal proses saja,atau pada awal dan akhir proses. Sedangkan pada departemen “lanjutan” penambahan bahan dapat d dilakukan pada awal saja, atau pada akhir proses saja,atau pada awal akhir proses.
Produk Hilang Awal Proses.
     
Produk yang hilang pada awal proses, dianggap belim menyerap biaya produksi. Oleh karena itu unit produk yang hilang tidak ikut diperhitungkan dalam perhitungan unit produk equivalensi.

Keterangan : UPE   = Unit Produk Equivalensi.            % = Persentasi Tingkat
                        PS     = Produk Selesai (produk jadi).             Penyelesaian PDP.
                        PDpr = Produk Dalam Proses Akhir.
Produk hilang Akhir Proses.
       Proses dianggap telah menyerap biaya produksi. Oleh karena itu produk hilang akhir proses ikut diperhitungkan dalam unit produk equivalensi.

UPE dihitung sbb :

Contoh soal :
CV Cendrawasih memproses produknya di dua departemen yaitu di Departemen I dan Departemen II. Berikut ini adalah data produksi dan biaya yang terjadi di kedu departemen tersebut.
                                                                Departemen I               Departemen II
Unit masuk proses                                    100 kg
Unit produk jadi(ditransper ke dept.II       100 kg
                                                                    90 kg
Unit hilang                                                    10 kg                           10 kg
Biaya : HP dari dept I                                     -                              Rp. ???
              Biaya Bahan                             Rp.11.000                                  -
              BTK                                        Rp.   4.000                        Rp. 6.000
              BOP                                        Rp.  3.000                         Rp. 3.000         

 
CV Cendrawasih
Laporan Harga Pokok Produksi
Departemen II
Daftar Fisik :
Persediaan BDP Awal                                      0 unit
Unit masuk proses                                         90 unit +  
                                                                                                              90 unit
Unit selesai proses                                         80 unit
Unit hilang akhir proses                                  10 unit
Persediaan BDP Akhir                                     0 unit +
                                                                                                              90 unit
Pembebanan Biaya :
Biaya                                         Jumlah                  UPE                     Biaya/UPE
HP dari dept.I                     Rp.18.000                     90                       Rp.200
BTK                                   Rp. 6.000                     90                        Rp. 66,67
BOP                        RP.3.000+                 90  Rp.33,33+                                         
Biaya yg hrs dipertgg        Rp.27.000                                               Rp.300.000
Harga Pokok Produk :
Persediaan produk jadi :                                     80 unit x Rp. 300 = Rp.24.000       
                  Penyesuaian :                                    10 unit x Rp. 300 = Rp.  3.000+
Setelah penyesuaian      :                        80 unit x Rp. 337,50          = Rp.27.000
Persediaan BDP Akhir   :                          0 unit x Rp.300              = Rp.         0+   
Jumlah biaya dipertanggungjawabkan Departemen II                 = Rp.27.000












No comments:

Post a Comment