BAB 1
(“Akuntansi
Biaya Dan Aktifitas Perusahaan”)
Jenis perusahaan dapat digolongkan
menjadi 3 yaitu :
1. Perusahaan
Perdagangan yaitu perusahaan yang kegiatan utamanya menjalankan aktifitas
jual-beli barang dagangan. Keuntungan perusahaan perdagangan ini diperoleh dari
selisih antara penerimaan penjualan dengan pembelian barang dagangan.
3. Perusahaan
Jasa yaitu perusahaan yang usahanya memberikan pelayanan jasa pada
pelanggannya.
Peranan Akuntansi Biaya
Perencanaan (planning) merupakan
proses penetapan tujuan, penentuan sumber daya yang diperlukan, dan menetukan
sumber daya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pengendalian (control)
merupakan kegiatan manajemen setiap hari untuk menyakinkan bahwa aktifitas
organasisa seseuai dengan yang direncanakan.
Peranan
Akuntansi Biaya dalam kegiatan perusahaan adalah :
1. Menentukan
metode perhitungan harga pokok yeng menjamin terhadap pengendalian biaya,
efesiensi biaya, dan perbaikan mutu.
2. Mengendalikan jumlah persediaan dan menentukan harga pokok tiap jenis produk yang diproduksi untuk tujuan penentuan harga pokok dan untuk mengevaluasi prestais suatu produk.
2. Mengendalikan jumlah persediaan dan menentukan harga pokok tiap jenis produk yang diproduksi untuk tujuan penentuan harga pokok dan untuk mengevaluasi prestais suatu produk.
3. Menghitung
laba/rugi perusahaan untuk setiap produk akuntansi, menentukan Harga Pokok
Persediaan dan harga Pokok Penjualan.
4. Mengambil
keputusan jangka pendek.
f
Gambar
1.1
Hubungan
antara Akuntansi Biaya dengan
Perencanaan & Pengendalian
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Manajemen ini
membutuhkan informasi yang dihasilkan oleh suatu system.Agar manajemen dapat
menerima informasi akuntansi sesuai yang dibutuhkan maka diterapkan Sistem
Informasi Akuntansi. Dengan adanya system ini perusahaan dapat menyimpan dta
operasi perusahaan dan mengolahnya menjadi infromasi yang baik.
Database Akuntansi Biaya
Sistem akuntansi meletakan database
akuntansi sebagai data dasar yang mendukung aktifitas akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen.
Gambar
1.2
Keterkaitan
Database Akuntansi Biaya dengan
Akuntansi
keuangan dan Akuntansi Manajemen
Aktifitas Akuntansi Biaya
Aktifitas yang terjadi dalam Akuntansi
Biaya yaitu :
- Mengumpulkan Biaya diperlukan untuk menentukan biaya produksi. Data biaya ini antara lain adalah: jam kerja karyawan, unit yang diproduksi, jumlah bahan baku yang digunakan untuk proses produksi.
- Pencatatan Biayadilakukan pada system akuntansi yang diterapkan perusahaan, yaitu dilakukan dengan cara penjurnalan dan posting ke buku besar.
- Analisis Biaya yaitu hasil analisi ini dapat diperguanaka untuk penyelesaian masalah, perencanaan operasi, atau untuk memberikan saran kepada manajer.
- Pelapor merupakan proses komunikasi dengan penbuat keputusan yang cara menyebarkan informasi ini secara relevan.
- Arus Biaya Dalam Perusahaan Perdagangan, sangat sederhana kerana kegiatan rutinnya adalah pembelian dan penjualan barang dagangan.
- Arus Biaya Perusahaan Pabrikasi (Manufaktur), selain aktifitasnya jual beli juga melakukan proses produksi barang.
BAB 2
(Konsep,Klasifikasi, & Arus Biaya Pada Perusahaan Pabrikasi)
Konsep Biaya
Biaya
adalah suatu pengorbanan ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk
mendapatkan barang dan jasa yang diharapkan.
Dalam
akuntansi istilah biaya antar lain :
a. Pengertian biaya (cost) merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
b. Biaya sebagai beban (expensi) merupakan bagian dari cost yang telah digunakan untuk memperoleh pendapatan.
a. Pengertian biaya (cost) merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.
b. Biaya sebagai beban (expensi) merupakan bagian dari cost yang telah digunakan untuk memperoleh pendapatan.
Klasifikasi Biaya
Klasifikasi
biaya menurut hubungannya dengan produk yaitu :
- Biaya Pabrikasi (Product Cost)
- Biaya Pabrikasi (Product Cost)
Biaya
produksi terdiri dari :
a.Biaya
Bahan, adalah bahan yang digunakan untuk membuat barang
jadi. Biaya bahan dibedakan menjadi :
b. Biaya Bahan Baku (direct material) adalah barang mentah yang digunakan untuk memproduksi barang jadi. Contonya : kayu dalam pembuatan meja kayu.
b. Biaya Bahan Baku (direct material) adalah barang mentah yang digunakan untuk memproduksi barang jadi. Contonya : kayu dalam pembuatan meja kayu.
c. Biaya Bahan Penolong (indirect material)
adalah bahan-bahan yang digunakan untuk menyelesaikan suatu produk, tetapi
pemakaiannya sangat rumit untuk dikenali dproduk jadi. Contohnya : paku dan lem
kayu dalam pembuatan meja kayu.
- Biaya
Tenaga Kerja (BTK) merupakan gaji/upah karyawan bagian
produksi, yang dibedakan menjadi :
a. Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL) adalah gaji/upah tenaga kerja yang dipekerjakan untuk memproses bahan menjadi
barang jadi.
b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL) adalah gaji/upah tenaga kerja bagian produksi yang tidak terlibat secara langsung dalam proses pengerjaan bahan menjadi produk jadi.
b. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (BTKTL) adalah gaji/upah tenaga kerja bagian produksi yang tidak terlibat secara langsung dalam proses pengerjaan bahan menjadi produk jadi.
- Biaya
Overhead Pabrik (BOP) adalah biaya yang timbul dalam proses
produk selain yang termasuk dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
Gabungan
antara biaya bahan dengan biaya tenaga kerja disebut biaya utama (primer cost),sedangkan gabungan antara
biaya tenaga kerja denga biaya overhead pabrik disebut biaya konversi (conversion cost).
- Biaya Komersial, meliputi biaya
pemasaran dan biaya administrasi dan umum :
1. Biaya Pemasaran merupakan biaya yang terjadi dengan tujuan untuk memasarkan produk.
2. Biaya Administrasi dan Umum merupakan beban yang dikeluarkan dalam rangka mengatur dan mengendalikan organisasi.
2. Biaya Administrasi dan Umum merupakan beban yang dikeluarkan dalam rangka mengatur dan mengendalikan organisasi.
Klasifikasi
Biaya Menurut Waktu Pengakuan (timing of
recognition) dibedakan menjadi 2
yaitu :
1. Biaya Produk (product cost) adalah biaya yang terjadi dalam rangka membuat produk.
2. Biaya Periode (period cost) adalah biaya yang terjadi dalam satu periode yang tidak ada kaitannya dengan pembuatan produk.
1. Biaya Produk (product cost) adalah biaya yang terjadi dalam rangka membuat produk.
2. Biaya Periode (period cost) adalah biaya yang terjadi dalam satu periode yang tidak ada kaitannya dengan pembuatan produk.
Klasifikasi
Biaya Dikaitkan Dengan Volume Produksi
dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang bila dikaitkan dengan volume secara per unit akan selalu tetap, meskipun volume produksi berubah-rubah.
2. Biaya Tetap (fixel cost) adalah biaya yang secara total tidak berubah jumlahnya meskipun aktivitas (jumlah produksi) berubah.
3. Biaya Semi Variabel adalah campuran antara biaya variable dengan biaya tetap, yang bersifat meskipun tidak ada aktivitas, biaya ini tetap ada dan totalnya akan berubah jika aktivitas juga berubah.
1. Biaya Variabel (variable cost) adalah biaya yang bila dikaitkan dengan volume secara per unit akan selalu tetap, meskipun volume produksi berubah-rubah.
2. Biaya Tetap (fixel cost) adalah biaya yang secara total tidak berubah jumlahnya meskipun aktivitas (jumlah produksi) berubah.
3. Biaya Semi Variabel adalah campuran antara biaya variable dengan biaya tetap, yang bersifat meskipun tidak ada aktivitas, biaya ini tetap ada dan totalnya akan berubah jika aktivitas juga berubah.
BAB 3
(METODE HARGA POKOK PESANAN)
Ada
2 jenis utama dalam membebankan biaya ke produk yaitu :
a. Metode Penentuan Harga Pokok Pesanan (job order costing) adalah unit produk invidual atau kelompok produk dalam satu job.
b. Metode Penentuan Harga Pokok Proses adalah produk yang bersifat masa dimana tiap unitnya identik.
a. Metode Penentuan Harga Pokok Pesanan (job order costing) adalah unit produk invidual atau kelompok produk dalam satu job.
b. Metode Penentuan Harga Pokok Proses adalah produk yang bersifat masa dimana tiap unitnya identik.
Pencatatan (akuntansi).
Buku
catatan yang digunakan ada 3 jenis yaitu :
- Buku Jurnal.
- Buku Besar.
- Buku Pembantu.
- Buku Jurnal.
- Buku Besar.
- Buku Pembantu.
Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
(BOP).
BOP merupakan biaya produksi yang
digunakan secara tidak langsung. BOP terdiri dari biaya bahan tidak langsung, gaji dan upah
karyawan tidak langsung (missal : gaji mandor), dan semua biaya produksi
lainnya yang tidak langsung terhadap produk.
Pembebanan
(penerapan/penghitunga) BOP ke Harga Pokok Produk, dapat dilakukan dengan cara
:
· Actual costing
yaitu membebankan seluruh BOP yang terjadi pada suatu periode, ke seluruh
produk yang diproduksi pada periode itu.
· Normal costing yaitu
pembebanan BOP tidak perlu menunggu sampai pada akhir periode.
Pencatatan BOP
1. Pada
saat pengumpulan data biaya.
2. Pada
saat pembebanan BOP ke produk.
3. Perhitungan
selisig BOP.
Kartu Harga Pokok Pesanan
Kartu
Skeduleharga pokok pesanan dipergunakan untuk mencatat pemakaian biaya bahan,
biaya tenaga kerja, dan pembebanan biaya overhead pabrik kepada pesanan yang
bersangkutan.
BAB
4
HARGA
POKOK PROSES (1)
(Laporan Harga Pokok
Produksi & Jurnal)
Pengertian HPP
merupakan cara menentukan besarnya biaya produksi yang
terjadi disetiap periode yang akan dialokasikan
ke produk baik produk jadi maupun produk
yang belum jadi dalam departemen atau cost center yang
bersangkutan.
Karakteristik
metode HPP :
1.
Biaya
diakumulasikan menurut departemen atau pusat
biaya(cost center).
2.
Setiap
departemen memiliki rekening
Persediaan Barang Dalam
Proses(persediaan BDP).
Dalam metode Harga Pokok
Proses,jika unit barang telah selesai dikerjakan di salah satu
departemen (misal departemen I),maka
unit barang tersebut
ditransfer ke departemen
lain (misal departemen II) untuk
proses pengerjaan lebih
lanjut. Transfer akan dilakukan sampai barang tersebut menjadi penambahan bahan. Semua barang diproduksi diproses melalui urutan departemen yang
sama.
Manfaat perhitungan Harga Pokok dengan Metode Harga
Pokok Proses :
1.
Menentukan
harga jual.
2.
Memantau
realisasi biaya produksi.
3.
Menghitung L/R
Bruto periode tertentu.
4.
Menentukan
harga pokok persediaan barang jadi & harga pokok persediaan barang dalam
proses yang disajikan di neraca.
Akuntansi Untuk Biaya Bahan,
BTK, & BOP.
Harga Pokok Proses,
melakukan pengumpulan biaya produksi
menurut departemen untuk tiap periode.
Berbeda dengan metode biaya Harga pokok pesanan, biaya prosuksi (BB,BTK dan
BOP) dikumpulkan menurut unit pesanan (di dalam Kartu Harga Pokok
Pesanan).
Laporan
Harga Pokok Produksi.
Laporan Harga Pokok Produksi
merupakan laporan aktivitas suatu departemen produksi selama satu periode.Isi
Laporan Harga Pokok Produksi:
1.Laporan Produksi Secara pisik
2.Laporan tentang biaya yang dibebankan dan harus
dipertanggung jawabkan oleh departemen tersebut.
3.Pertanggung jawaban biaya yang dibebankakn pada
departemen tersebut.
Langkah-langkah dalam menyusun Laporan HPP :
· Skedule kuantitas untuk mempertanggung jawabkan arus
fisik.
· Skedule biaya yang harus dipertanggung jawabkan.
· Menghitung unit produk equivalensi (UPE).
· Menghitung biaya perunit produk equivalensi.
· Melaporkan pertanggungjawaban biaya.
Penambahan Bahan Di Departemen
Lanjutan.
Penambahan bahan sering tidak hanya
terjadi di departemen pertama, akan tetapi pemakaian bahan sering dilakukan
didepartemen pertama dan didepartemen berikutnya.
Penambahan Bahan di Akhir Proses.
Di departement awal bahan pada umumnya masuk proses pada awal proses
saja,atau pada awal dan akhir proses. Sedangkan pada departemen “lanjutan”
penambahan bahan dapat d dilakukan pada awal saja, atau pada akhir proses
saja,atau pada awal akhir proses.
Produk
yang hilang pada awal proses, dianggap belim menyerap biaya produksi. Oleh
karena itu unit produk yang hilang tidak ikut diperhitungkan dalam perhitungan
unit produk equivalensi.
PS = Produk Selesai (produk jadi). Penyelesaian PDP.
PDpr = Produk Dalam
Proses Akhir.
Produk hilang Akhir Proses.
Proses dianggap telah menyerap biaya
produksi. Oleh karena itu produk hilang akhir proses ikut diperhitungkan dalam
unit produk equivalensi.
UPE dihitung sbb :
Contoh soal :
CV
Cendrawasih memproses produknya di dua departemen yaitu di Departemen I dan
Departemen II. Berikut ini adalah data produksi dan biaya yang terjadi di kedu
departemen tersebut.
Departemen I Departemen II
Unit
masuk proses 100 kg
Unit
produk jadi(ditransper ke dept.II 100
kg
90 kg
Unit
hilang 10 kg 10 kg
Biaya
: HP dari dept I - Rp. ???
Biaya Bahan
Rp.11.000 -
BTK Rp.
4.000 Rp.
6.000
BOP Rp.
3.000 Rp.
3.000
CV Cendrawasih
Laporan Harga Pokok Produksi
Departemen II
Daftar
Fisik :
Persediaan
BDP Awal 0 unit
Unit
masuk proses 90 unit +
90 unit
Unit
selesai proses 80
unit
Unit
hilang akhir proses 10 unit
90 unit
Pembebanan
Biaya :
Biaya
Jumlah UPE Biaya/UPE
HP
dari dept.I Rp.18.000 90 Rp.200
Biaya
yg hrs dipertgg Rp.27.000
Rp.300.000
Harga
Pokok Produk :
Penyesuaian : 10 unit x
Rp. 300 = Rp. 3.000+
Setelah
penyesuaian : 80 unit x Rp.
337,50 = Rp.27.000
Persediaan
BDP Akhir : 0 unit x Rp.300 = Rp. 0+
Jumlah
biaya dipertanggungjawabkan Departemen II = Rp.27.000